Workshop Entrepreneurship
Langit biru yang cerah di atas gedung Tim Winton Lecture Theatre, Curtin University, tanggal 17 Oktober 2015, menjadi awal dimulainya suatu kegiatan yang bermanfaat. Pribadi-pribadi yang bersahabat saling memanjatkan doa atas keselamatan saudaranya dengan mengucapkan “Assalamualaikum” sebelum acara Workshop Enterpreneurship di mulai. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dari orang orang yang berkumpul, jauh dari negara mereka, apalagi di ikat dengan indahnya Dienul Islam.
Tampak hadir para ketua organisasi yang bekerja sama menyelenggarakan workshop tersebut, yaitu Presiden CIMSA-Joni Adiansyah, Ketua MSWA-Ade Scaf, dan Ketua ASWA-Ahmad Yani. Workshop ini juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan diantaranya Presiden AIPSSA-Moch. Abdul Khobir, yang juga pernah menjabat sebagai Presiden CIMSA, Ketua PBNU Western Australia- Anshori Chusnurrofik dan Presiden CUPSA Curtin University-Achmad Room Fitrianto.
Tiga puluh menit selepas pertengahan siang, Fitri Zakiah, Wakil Presiden CIMSA, selaku MC memulai acara workshop dengan mempersilahkan qori cilik, Raffi dan Attila untuk membacakan surah Al-Ghosiah dan surah Al-Qoriah Suasana menjadi hening dan syahdu, tampak beberapa peserta terharu dengan mata berkaca kaca. Nampak juga wajah-wajah kekaguman atas kemampuan pasangan qori cilik menghafal surah yang termasuk panjang untuk ukuran mereka.
Segera setelah tilawah, Konsul Jenderal RI untuk Perth, Ade Padmo Sarwono, memulai sambutan. Beliau menyampaikan rasa suka cita atas terselenggaranya acara tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia sangat di dongkrak dengan adanya jiwa kewirausahaan. Tidak lupa beliau menekankan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang inovatif dan kreatif, dengan menjadikan program PKK sebagai contoh yang di tiru oleh bangsa bangsa lain. Akan tetapi bangsa ini masih berjuang bagaimana memelihara & merawat apa yang telah di buat dan di ciptakan. Oleh karena itu beliau menjelaskan bahwa KJRI Perth siap mendukung dan menfasilitasi segala kegiatan-kegiatan yang positif yang di lakukan di Perth.
Setelah sambutan, Agung Subiantoro tampil memoderatori pemateri yang telah lama di nantikan oleh peserta workshop, seorang praktisi bisnis yang sukses mengelola usahanya-Onny Hendro Adhiaksono. Salah satu langkah fenomenal yang turut ditampilkan dalam video singkat beliau adalah tentang mobil mewah yang disulap menjadi Metro Mini. Beliau memang selalu berfikir beda, sesuai dengan tag linenya “berfikir beda: bikin hidup lebih hidup.”
Beliau menyampaikan dan merangkum pengalamannya selama ini dalam menekuni bisnis baik di Indonesia maupun di Perth, Australia. Peserta nampak antusias mendengar penjelasan dari narasumber. Tidak jarang workshop diselingi gelak tawa karena kepandaian narasumber menyelipkan humor-humor segar dalam menjelaskan metode bisnisnya. Interupsi yang sesekali muncul dan penyampaian pendapat yang jenaka dari peserta membuat workshop ini kental dengan suasana persaudaraan.
Para peserta, khususnya yang datang dengan anak-anak, dapat fokus mengikuti worskhop dengan adanya fasilitas kids handling yang disiapkan oleh panitia dari CIMSA. Sementara para orang tua tekun menyimak paparan narasumber, anak-anak bergembira menikmati wahana kreativitas seperti mewarnai dan menggambar, yang dipandu oleh para volunteers CIMSA.
Setelah istrahat dan sholat Ashar, workshop dilanjutkan dengan coaching yang dipandu langsung oleh narasumber yang di bantu oleh Ketua ASWA-Ahmad Yani. Sesi ini tidak kalah menariknya, terutama ketika peserta menjelaskan apa yang mereka recanakan dan impikan dalam dunia usaha mereka.
Sebelum acara di tutup, narasumber menekankan bahwa tidak ada gunanya workshop di lakukan tanpa memulai dari sekarang. Jangan hanya terjebak dari workshop ke workshop, begitu tegas beliau.
Hari yang indah, hari yang cerah, hari yang istimewa karena hari itu 17 Oktober.
- Sumber : http://mycimsa.org/index.php/news/38-workshop-entrepreneurship
- Published: Wednesday, 21 October 2015 13:27
- Kontributor: Asri Samsu
Berfikir beda apakah dapat diartikan “selalu” berfikir diluar kotak, pak?