“PENSIUUUUUN..” (Part 1)

Anugerah?? atau Musibah??
Pensiuuun part 1Coba, saya pengin tahu.. “Siapa  yang tidak gentar menghadapi yang namanya PENSIUN??

‘Pensiun’ itu apa sih??, banyak definisinya, tapi saya lebih suka menganggapnya sebagai “kondisi saat dimana seseorang masih hidup dengan kebutuhan normal, tapi sudah ‘dilarang’ bekerja seperti biasanya..”.

Lha terus apa yang ditakutkan??, biasanya, terus timbul kekawatiran akan berkurang atau bahkan hilang ‘income’-nya.. Lha piye?? setuju??, atau ada pendapat lain??

‘Pensiun’ itu kalau saya ibaratkan, bagaikan seekor binatang ‘liar tapi jinak’..”Seperti sesuatu yang kadang tampak imut, tapi sulit untuk dipelihara..”, dan ingat, tidak sedikit binatang semacam itu yang akhirnya mati kelaparan lho…

Saya terpaksa beranggapan demikian, karena banyak teman-teman yang mendua dalam menghadapi yang namanya ‘Pensiun’ ini.. Bahkan sebagian kecil orang ada yang seneng, karena merasa akan mulai banyak waktu luang, meski sekaligus juga mulai mikir karena nggak menerima gaji full, so.. “Cupeeet daaah!!!”, kata tetangga saya yang betawi..

Terus apakah istilah ‘Pensiun’ itu hanya monopoli milik para pegawai atau karyawan doang?? No..No..No.. Tidak menurut saya.

Perusahaan atau Pemerintah memang paling hoby  memberikan gelar ‘Pensiun’ pada pegawainya. Tapi TUHAN, berhak memberikan gelar ‘Pensiun’ kepada siapapun yang BELIAU kehendaki.. “Makanya, bagi yang berprofesi selain Pegawai atau Amtenar.. Jangan buru-buru GR dulu..!!!”.

Tanpa mengurangi rasa hormat, di negara kita, banyak lho ‘Pensiunan Olahragawan’ yang tadinya Juara dunia, akhirnya bekerja menjadi satpam.. terus ‘Pensiunan Artis’ banyak lho yang akhirnya malah terjerat hutang dan bahkan Narkoba.. Ayo, sebutkan ‘Pensiunan’ apalagi yang anda ketahui??

Eh, tapi jangan terus ‘mem-vonis’ bahwa ‘Pensiunan’ itu pasti akhirnya susah lho.. banyak juga temen saya yang ‘pensiunan pejabat’ akhirnya malah bisa menjadi komisaris di suatu perusahaan multi nasional, gaji dan fasilitas yang didapatnya pun berkali lipat dibanding ketika masih jadi pejabat.

Dan Alhamdulillahnya, saat ini saya juga sudah mengalaminya.. Setidaknya, saat ini saya sudah merasa ‘Pensiun’.

 

Ceritanya begini..

Kira-kira 2 tahun yang lalu, usaha yang saya rintis mengalami goncangan hebat, bahkan hampir ‘Kritis’, itu semua disebabkan adanya 2 kasus fitnah yang menimpa saya secara bersamaan.

Bayangkan betapa sakitnya, difitnah oleh 2 orang yang pernah saya selamatkan hidupnya.. wiiih suuaaaakit Pooool itu, mungkin sakitnya lebih sakiiiit daripada ditinggal kawin pacar tercinta barangkali.. hihihi.

Dan akibat fitnah itu, agar nama saya tidak tercemar, saya harus menanggung kerugian dan membayar seketika beberapa Milyard rupiah, padahal saat itu saya dalam posisi tidak siap ‘likuiditas’ sebanyak itu.. Tapi Alhamdulillah Tuhan mendengar do’a saya ( silahkan baca: ( “keajaiban doa”) ).

Setelah terselamatkan oleh ‘Keajaiban Doa’ yang saya alami, Arief, sahabat saya sejak SMP itu, menyarankan saya untuk ‘Pensiun’ saja, guna menghindari kemungkinan-kemungkinan terulangnya musibah seperti yang lalu, “Udahlah dab.., situ sekarang lebih fokus ke ibadah, berdoa, beramal dan bersilaturahmi sajalah..”, kata Arief waktu itu.

Emang ada benernya sih pemikiran Arief waktu itu, “Jika anak buah yang terkena serangan, ‘Bapak buah’ pasti masih banyak cara untuk menyelamatkannya. Tapi kalau udah ‘Bapak buah’ yang diserang, negara sebesar Irak pun bisa tumbang..”

“Lha tapi Aseeem tenan kok, mosok usia 44th disuruh pensiun??!!!”, gerutu saya waktu itu.. “Jangan-jangan Arief punya agenda lain ya?? Kudeta barangkali??”, pikir saya.

Tapi ternyata Arief serius, pagi harinya saya ditenteng ke 4 kantor cabang BCA & Mandiri.. Semua rekening saya dilucuti, dia pindah ke rekening kantor.

Kalaupun masih ada rekening giro atas nama saya, maka buku ceknya Arief sita dan diberikan ke Dik Taufik, dah gitu ATM saya, diwajibkan dipegang Jarman sopir saya.

Semua uang cash dia pindah ke brankas yang kuncinya di pegang Rewang, karyawan yang sudah ikut saya sejak Ines belum lahir, saya benar-benar tidak boleh pegang duit sama sekali, tapi Arief janji, semua kebutuhan saya akan dia penuhi melalui Rewang, Jarman atau Dik Taufik tergantung besaran kebutuhannya.

“Adeeeeeww.., mungkin seperti itulah rasanya menjadi tahanan perang”, pikir saya waktu itu.., hiiikss

Besoknya dilanjut ke Notaris dengan agenda pelucutan seluruh jabatan dan saham-saham saya di perusahaan, lengkap dengan kewenangan saya.

Aduuuh…, piyee iki..??!! kenapa waktu itu saya seperti kambing congèk yaa?? kok manut aja disuruh apa saja ama Arief..,. lha trus gimana kalo Arief, Syaiful atau Devi kilaf atau berkianat??? Wis mbuh Lah, bahkan sampai sekarang saya belum nemu solusinya jika mereka ini bener-benar ‘kilaf’, hiiiikss..

Pada awalnya, rasanya janggal juga nggak mikirin apa aja yang harus saya jalani setelah di-pensiunkan, kegiatan saya hanya dua minggu njenguk anak-anak dan Itya yang sedang kuliah di Perth, seminggu atau dua minggu sisanya kembali ke indonesia sebagai ‘Pensiunan’.

Kalo pas di Jakarta, hari-hari hanya diisi dengan silaturahmi menjaga hubungan demi kelangsungan bisnis yang Arief kelola, kadang-kadang main golf, atau kalau nggak ya nongkrong di rumah sambil  paling bilyard atau tenis meja sama Rewang, Jarman dan Darno.

Kadang sempet juga off road ke Pangrango sama Mas Yono, Yanto taman atau kumpul-kumpul sama anak-anak AAI (Asosiasi Anak Item) kalau pas ke Jogja sambil njenguk Bapak dan Ibu..Gituuuuu teruuus, nggak pernah boleh kerja saya sama si Arief.

Tapi anehnya, dari silaturahmi-silaturahmi, ngobrol-ngobrol dan bantu temen itu malah jadi timbul bisnis baru, lucunya, seperti sudah terbentuk pola, kolega-kolega itu kalau kemudian timbul bisnis baru, mereka lebih suka melanjutkannya dengan Arief.

Yaaaaaah, nganggur lagi deh saya, Pensiuuun teruuuusss…!!! Gimana?? Tertarik?? Asyik kan?? makanya jangan apriori dulu dengan yang namanya PENSIUN yes..

Hanya saja, kadang yang mengusik pikiran saya adalah: “Akan ada ngga ya? Tuhan mempensiunkan ‘Pensiunan’ ??”. Hehehe…

Dan lucunya lagi, setelah ‘Pensiun’, lha koq akhir-akhir ini malah banyak teman-teman ‘Amtenar’ yang nanya ke saya tentang cara memulai sebuah bisnis.

Ya ada yang merasa perlu mulai merintis jalur bisnis karena merasa sudah punya tabungan cukup sebagai modal awal, sementara ada juga yang merasa harus berbuat sesuatu karena udah deket dengan yang namanya ‘Pensiun’.

Dan sekarang, saya lihat udah mulai banyak temen-teman ‘Amtenar’ yang sadar dan mencoba memikirkan solusinya…, terus kemudian berfikir tentang ‘Memulai Bisnis kecil-kecilan’.

Tapi ati-ati lho.., situasi ini juga dibaca dan dinanti-nanti oleh para ‘Predator Jahat’.. Bener, ini kan cuman seperti film-film di ‘Discovery Chanel’.

Itu lho film tentang migrasi,”Ada ribuan ‘Amtenar’ berlomba-lomba menyebrangi sungai yang lebar, dalam dan deras arusnya, berharap bisa mendapatkan rumput yang lebih hijau di daratan seberang sungai”.

Sementara ratusan ‘Predator Jahat’ siap siaga di tepi sungai, tinggal nunggu aja klo ada Amtenar yang lengah dan hanyut.., hehehe.. bener kan?? pernah lihat filmnya??

Kalau menurut saya, situasi ini bukan 100% salahnya sang predator lho.., tapi ada faktor ketidak tahuan cara menyebrang yang baik dan aman atau bisa juga kelengahan para Amtenar lho.

Walaaaaah… sik, iki kok malah membahas gerombolan binatang yang mau migrasi nyebrang sungai siiih.. payah tenan, wis ayoo balik ke Laptop!!!!

Jadi gini, Menurut saya.. Bisnis itu harus dimulai dengan pengenalan diri terlebih dahulu, para Amtenar harus tahu persis, “Siapakah dirimu sebenar-benarnya..??”, baru memulai langkah selanjutnya. Saya sarankan, pada fase ini jangan sekali-sekali anda membohongi diri sendiri lho yaa!!!

Udah tau caranya?? coba bagi yg belum, silahkan baca “Punyakah anda Gen Wiraswasta ?”.., terus kalau udah baca, silahkan merenung dengan santai dan kemudian lanjutkan, tentukan termasuk golongan manakah anda dari 4 golongan yang tersedia itu??

Terus kalau masih ada waktu dan masih bisa santai, lanjutkan aja perenungan kalian untuk sekalian menentukan dengan jujur. “Jika diibaratkan sebagai pemain sepak bola, maka ‘type pebisnis’ manakah yg anda miliki??”

Apakah anda termasuk type ‘penyerang’ yang memiliki jiwa marketing yang kuat??

Ataukah anda menyukai posisi sebagai ‘pemain sayap’ yang bisa dan biasa menciptakan peluang, trus memberikan umpan lambung ke depan gawang, tapi kadang-kadang kalau diperlukan juga bisa mencetak Goal sendiri??

Atau jangan-jangan anda termasuk ‘gelandang’ yang senang bermain di tengah?? Sebagai pemikir yang asyik mempersiapkan penyerangan dan siap juga jika harus berlari ke belakang jika ada serangan balik sang lawan??

Tapi bisa juga anda ternyata adalah ‘pemain belakang’ yang tugasnya mematahkan serangan-serangan dari kompetitor ataupun keluhan-keluhan dari kostumer  produk anda??

Atau jangan-jangan ternyata anda adalah type ‘penjaga brankas’ yang tangguh.

Wis, segera laksanakan perenungan-perenungan itu dulu yaa.., baru kita ngomongin masalah ‘Memulai Bisnis Kecil-kecilan,. Jadi dengan kata lain, “Jangan pernah memutuskan untuk menyeberangi sungai yang lebar, dalam dan deras arusnya itu..”, Jika anda belum paham betul type pebisnis apakah anda ini??.

Sebab menurut saya lagi, bisnis itu bukanlah hanya sekedar bisa belanja semurah-murahnya dan bisa menjual dengan harga setinggi-tingginya masih banyak hal-hal yang harus diresapi dan dijiwai.

(Bersambung)

 

PS: Sorry, pesawat udah mau landing di Cengkareng, nulisnya disuruh berhenti ama Mbak pramugari, besuk kita lanjut lagi dengan ‘cara-cara mensikapi’ PENSIUN dan ‘Memulai Bisnis Kecil-Kecilan’ guna menghadapi PENSIUN. Tengkyu…

 

6 thoughts on ““PENSIUUUUUN..” (Part 1)

  • May 18, 2015 at 11:11 am
    Permalink

    waduh ….. jadi merasa tersindir berjamaah ki….

    Reply
  • June 6, 2015 at 9:44 am
    Permalink

    Salut Gan..bisa pensiun dini 44th..artinya sudah ga butuh lagi kertu2an..rekening2an…semua uda ada yg mikirin..saatnya menuai “buah” dari pohon yg selama ini dipupuk…
    Saya setuju dg langkah…mas Arief…
    Saya justru kasian sama enterprunur2..yg udah usia lanjut msh mikirin bisnisnya…
    Agan haji emang “the real enterpreunyur yg ingsinyur..&the real businessman”…
    Kalau Forbes tau..bisa jadi “man of the year”…
    Tapi saya yakin businis Gan Haji tetep muter terus..Sukses dunia akhirat
    ..Amien
    Btw..selama ini masih di alam dunia..yg namanya telikung2an
    ..cheat2an dlm bisnis itu hal “biasa” Gan..semua pasti ada hikmahnya..
    Salut..salut..salut.
    Salam dari Ane yg di Jogja&beristri alumni Teladan jg…

    Reply
  • September 1, 2015 at 4:08 pm
    Permalink

    ditunggu episode 2-nya mas….

    Reply
    • September 2, 2015 at 1:06 am
      Permalink

      Hahaahaha..
      sepertinya temen2 belum siap apa ngga suka mbahas pensiun ini..
      jadi saya pending dulu untuk kelanjutannya yes.. hehehe

      salam yes

      Reply
    • April 3, 2020 at 1:29 am
      Permalink

      “Punyakah anda Gen Wiraswasta ?”
      Ga bisa dibuka, pak!

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *